Selasa, 27 September 2016

Informasi Obat Neomisin Golongan Aminoglikosida


NEOMISIN SULFATE

 
Contoh Bentuk Sediaan Topikal yang Mengandung Neomisin




MEKANISME KERJA
Neomisin merupakan golongan aminoglikosida berspektrum luas dimana peka terhadap bakteri gram negatif (yang sangat peka) dan gram positif, neomisin bersifat bakterisidal yang dapat membunuh bakteri.
Neomisin berikatan dengan subunit 30S ribosom dan menghambat sintesis protein. Terikatnya neomisin pada ribosom dapat mempercepat transpor neomisin kedalam sel sehingga menyebabkan kerusakan pada membran sitoplasma yang selanjutnya menyebabkan kematian sel diduga karena terjadi salah baca kode genetik yang mengakibatkan terganggunya sintesis protein.

Gram negatif yang sangat peka 

  1. Escheria Coli
  2. Enterobacter Aerogenes
  3. Klebsiella pneumonia
  4. proteus vulgaris
  5. Haemophilus Influenza
Gram positif yang dapat dihambat
  1. Staphylococcus aureus
  2. Staphylococcus Epidermis

INDIKASI
Infeksi kulit, luka bakar dan dapat mengurangi infeksi setelah operasi usus


KONTRAINDIKASI

  • Pasien yang hipersensitivitas terhadap neomisin
  • Hati-hati pemakaian pada wanita menyusui
  • Jangan digunakan dalam junlah besar dan jangka panjang untuk wanita hamil
  • Tidak boleh digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh neisseria gonorrhoeae dan neisseria meningitis karena dapat menyebabkan shock
  • Tidak boleh diberikan pada penderita obstruksi usus dan gangguan fungsi ginjal

EFEK SAMPING
  • Reaksi hipersensitif, ruam kulit
  • Nefrotoksik ( Kerusakan Ginjal )
  • ketulian akibat kerusakan saraf kranial VIII
  • malabsorpsi ( Mengakibatkan perubahan mukosa usus dengan terganggunya penyerapan gizi )
  • Neurotoksik ( Mati rasa, kesemutan dan kejang-kejang )
  • Mual, muntah dan diare ( pemberian oral )


PEMBERIAN
  • Pemberian topikal : digunakan untuk infeksi pada kulit dan luka bakar
  • Pemberian Oral : Hanya digunakan untuk mendapatkan efek lokas dalam saluran cerna contohnya pada saat pembedahan usus karena pemberian oral neomisin dapat menghentikan pertumbuhan bakteri pada usus dan efektif untuk mengatasi infeksi pada usus setelah pembedahan.
  • Pemberian Parenteral : Tidak dianjurkan pada pemberian parenteral karena menimbulkan efek toksik yang dapat terjadi langsung ke sistem saraf pusat yaitu berupa ototoksik ( gangguan pendengaran ) dan efek nefrotoksik ( gangguan pada ginjal )

DOSIS
  • Topikal : 5 mg untuk pemakaian 2-3 kali sehari
  • Persiapan Operasi : 2 tablet tiap jam selama 4 kali selanjutnya 2 tablet tiap 4 jam selama 24 jam-72 jam

RESISTENSI
Bakteri dapat resisten terhadap neomisin karena :

  • kegagalan penetrasi kedalam bakteri
  • rendahnya afinitas obat pada ribosom 
  • inaktivasi obat oleh enzim bakteri


INTERAKSI OBAT

  • Pemberian obat nefrotoksik dan ototoksik dapat menyebabkan efek samping menjadi meningkat
  • pemberian metotreksat dan digoxin dapat menyebabkan kurangnya absorpsi gastrointestinal


PENGGUNAAN PADA WANITA HAMIL
Neomisin merupakan obat dengan katagori D dimana neomisin dapat melewati plasenta dan masuk kedalam sirkulasi janin sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal janin jika diberikan pada periode organogenesis 
neomisin juga dapat menyebabkan kerusakan saraf kranial VIII yang dapat terjadi pada bayi yang dilahirkan oleh ibu yang mendapatkan neomisin pada saat kehamilan.



PERTANYAAN

    • Sebutkan kelebihan dan kekurangan pada obat neomisin
    • Kenapa resistensi obat merupakan hal yang menakutkan dalam dunia kesehatan
JAWABAN

    •  Kelebihan
      1. Bersifat bakterisidal ( dapat membunuh bakteri )
      2. Bekerja dengan berspektrum luas ( dapat menghambat gram positif dan gram negatif )
      3. Dapat diberikan secara oral dan topikal
      4. Dapat mengobati infeksi yang disebabkan oleh gram negatif dan gram positif
      5. Dapat menghambat pertumbuhan bakteri diusus
    • Kekurangan
      1. Menghambat sintesis protein karena berikatan dengan subunit 30S ribosom
      2. Tidak dapat diberikan secara parenteral karena dapat menyebabkan toksik 
      3. Tidak boleh diberikan pada ibu hamil karena dapat masuk kedalam plasenta dan menyebabkan gangguan fungsi ginjal pada janin
      4. Dapat menyebabkan ketulian karena terjadi kerusakan pada saraf kranial VIII
    • Obat yang telah resisten akan menyebabkan bakteri menjadi kuat sehingga antibiotik yang digunakan tidak akan bisa menyembuhkan penyakit tersebut.

Informasi Obat Bisoprolol

BISOPROLOL
TABLET SALUT SELAPUT




KOMPOSISI
Tiap Tablet Salut Selaput mengandung 5 mg Bisoprolol Hemifumarate

CARA KERJA OBAT
Bisoprolol merupakan obat antihipertensi golongan beta-bloker yang menimbulkan respon antagonis yaitu bisoprolol bekerja dengan menghambat adrenoreseptor beta-1 yang terdapat pada jantung untuk mencegah agar adrenalin tidak menempel pada reseptor sehingga kerja jantung menjai lebih ringan dan menurunkan tekanan darah. 
Obat golongan ini tidak mempengaruhi aktivitas reseptor beta-2 jika digunakan pada dosis terapi tetapi jika digunakan pada dosis tinggi ( >20 mg ) akan menghambat adrenoreseptor beta-2 yang terdapat pada bronkus dan pembuluh darah. Sebaiknya digunakan dosis terendah untuk mempertahankan selektivitasnya.


INDIKASI
Hipertensi dan Angina Pektoris (jantung koroner)


KONTRAINDIKASI
  • Penderita yang hipersensitif terhadap bisoprolol
  • Penderita Cardiogenik Shock ( jantung mengalami gangguan yang parah sehingga tidak mampu mengalirkan darah sesuai dengan kebutuhan tubuh )
  • Kelainan Jantung
  • Bradikardia Sinus ( Jantung Berdetak lebih lambat dari kondisi normal yaitu dibawah 60 denyut/detik )


DOSIS DAN CARA PEMBERIAN

Dosis diberikan berdasarkan tingkat keparahan penyakit yang diderita oleh pasien, yaitu :
  • Pemberian awal diberikan dengan dosis yang terendah yaitu 2.5 mg - 5 mg sekali sehari diminum pada pagi hari setelah atau sesudah makan, Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap menjadi 10 mg - 20 mg dengan jangka waktu 1-2 minggu. Diberikan sehari sekali karena bisoprolol memiliki waktu paruh eliminasi yang panjang yaitu sekitar 10-12 jam.
  • Pada penderita Bronkoplastik, Gangguan hati (Hepatitis dan Serosis) dan Gangguan Ginjal diberikan dengan dosis 2,5 mg sekali sehari.
  • Pasien yang menderita gagal ginjal tahap akhir dapat diberikan pada dosis maksimum yaitu 2 tablet dalam sehari.


EFEK SAMPING
  • Rasa dingin dan beku pada jari-jari tangan dan kaki
  • Kelelahan
  • Sakit Kepala
  • Mual, Muntah
  • Diare
  • Kejang Otot
  • Bradikardia (Jantung berdetak lebih lambat dari kondisi normal)
  • Gagal jantung yang semakin parah
  • Insomnia
  • Depresi
  • Bronkospasma pada pasien yang memiliki asma bronkial atau gangguan pernafasan


INTERAKSI OBAT
  • Kombinasi yang tidak direkomendasikan :
    1. Kalsium Antagonis ( Dapat melebarkan pembuluh darah )
    2. Klonidin ( Untuk mengendalikan tekanan darah sehingga dapat membebani pembuluh darah dan jantung )
    3. MAO Inhibitor ( Enzim yang bertanggung jawab dalam memetabolisme neurotransmitter seperti Adrenalin )
  • Kombinasi yang dapat digunakan dengan hati-hati :
    1. Obat Antiaritmia kelas I ( Disopiramid, kuinidin ) dan Obat Antiaritmia kelas III (Amidaron )
    2. Obat Parasimpatomimetik ( Taurin )
    3. Obat beta-bloker lain seperti tetes mata yang menimbulkan efek adiktif
    4. Obat antidiabetes ( Insulin )
    5. Obat yang dapat menghambat prostaglandin
    6. Obat Simpaotomimetik
    7. Rifampisin

PERINGATAN DAN PERHATIAN
  • Obat golongan beta-bloker tidak boleh diberikan pada pasien penderita kelainan jantung
  • Obat golongan beta-bloker tidak boleh diberikan pada pasien penderita bronkospastik karena apabila digunakan pada dosis tinggi akan menghambat beta-2 yang dapat menyebabkan penyempitan aliran udara pada paru-paru
  • Harus hati-hati jika diberikan pada pasien yang memiliki kelainan hati, diabetes, dan gangguan ginjal
  • Untuk wanita yang sedang hamil pemaikan harus diawasi oleh dokter sedangkan pada wanita menyusui tidak diperbolehkan mengkonsumsi bisoprolol
  • Tidak boleh dihentikan secara mendadak